Demam yang
terjadi pada anak biasanya membuat bunda /orang tua jadi panik ini bisa terjadi
karena
ketakutan bunda jika terjadi kejang saat anak mengalami demam tinggi.
Dalam kondisi seperti ini sebagai orangtua sebaiknya tetap bersikap tenang dan
tidak perlu panik, karena panic hanya akan membuat kita tidak bisa
berkonsentrasi dalam memberikan penanganan yang tepat pada anak.
Demam pada anak muncul karena sistem kekebalan tubuh mereka sedang melakukan perlawanan terhadap infeksi. Demam biasanya disertai dengan gejala-gejala sebagai berikut
:
1.
Menggigil, gemetar Sakit otot dan sendi
2.
Sakit kepala Terkadang Berkeringat
3.
Jantung berdetak kencang atau palpitasi
(berdebar)
4.
Kulit memerah Merasa pingsan,
5.
pusing
6.
kelemahan bisa menimbulkan kejang demam jika suhu badan terlalu tinggi
-
Demam yang muncul biasanya disebabkan oleh :
- Infeksi pada saluran pernafasan. seperti filek/flu sampai radang tenggorokan.
- Efek dari imunisasi tertentu yang sudah diberikan.
- Diare
- Sinusitis
Baiklah bunda berikut ini beberapa hal yang sebaiknya
orangtua lakukan ketika si kecil mengalmi demam:
- Ukur Suhu tubuh anak dengan thermometer, Jangan bergantung pada rabaan tangan untuk mengukur demam. Suhu anak bisa saja lebih tinggi dari yang diperkirakan. Pada bayi dan anak-anak, titik
kritis panas tubuh adalah 38 derajat Celcius. Sedangkan pada orang dewasa, suhu
39,4. Pada titik suhu seperti ini sebaiknya harus diwaspadai.
- Lakukan kompres dengan air hangat pada anak,
jangan kompres dingin penggunaan
kompres air hangat di lipat ketiak dan lipat selangkangan (inguinal)
selama 10-15 menit akan membantu menurunkan panas dengan cara panas keluar
lewat pori-pori kulit melalui proses penguapan.
- Berikan obat penurun panas, Penggunaan obat
penurun panas bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh dan membuat anak merasa
lebih nyaman.
- Anjurkan anak untuk minum banyak,ini untuk
menghindari dehidrasi akibat demam.
- Jika dalam 3 hari anak masih mengalami demam
sebaiknya dibawa untuk periksa ke dokter.